Sarmuji Dorong PGN Kembangkan Jaringan Gas untuk Kurangi Subsidi LPG
BANTEN – Komisi VI DPR RI mendorong PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk terus mengembangkan jaringan gas bagi rumah tangga dan industri. Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VI, Sarmuji, menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk mengurangi beban subsidi LPG yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun.
Hal tersebut ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan PT. PGN di Banten pada Rabu (5/7/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk mengawasi kinerja dan kontribusi PGN.
“Jaringan peta gas ini penting. Kalau itu berhasil dipertahankan, bahkan ditingkatkan, maka subsidi (LPG) akan berkurang,” ujar Sarmuji.
Kendala Infrastruktur yang Terbatas
Dalam kunjungan tersebut, politisi Fraksi Partai Golkar ini menemukan adanya sejumlah kendala. Menurutnya, pemanfaatan bahan bakar gas bumi belum optimal karena infrastruktur yang terbatas.
Ia menyoroti masih adanya beberapa infrastruktur pipa yang belum tersambung. Sebagai contoh, jalur pipa dari Batang ke Cirebon serta beberapa ruas di Sumatera.
“Kita melihat ada beberapa jaringan infrastruktur pipa yang belum tersambung. Dengan demikian kegiatan perencanaan tidak akan efektif dan efisien,” pungkasnya. Akibatnya, pemanfaatan jaringan gas menjadi terhambat.
Perlunya Kebijakan Pemerintah
Selain masalah infrastruktur jaringan gas, Sarmuji juga menambahkan bahwa harga gas di tingkat hulu menjadi kendala lainnya. Menurutnya, penugasan yang diberikan kepada PGN belum bisa berjalan maksimal karena dua faktor tersebut.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya intervensi dan kebijakan dari pemerintah. Dengan adanya dukungan pemerintah, ia yakin program pengembangan jaringan gas ini akan lebih mudah untuk dijalankan.
“Tetapi kalau kita bisa sama-sama mengerti, kemudian pemerintah ikut mengambil kebijakan, pastinya program ini akan mudah dijalankan,” tutupnya.
