Kabar Daerah

Golkar Makassar Bidik 10 Kursi Lewat Strategi Caleg Inklusif

MAKASSAR – DPD II Partai Golkar Makassar menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi menjelang Pemilu 2024. Partai berlambang beringin ini secara terbuka membidik target perolehan 10 kursi di DPRD Kota Makassar. Tentunya, target ambisius ini bukan tanpa dasar, melainkan buah dari persiapan matang yang sudah berjalan.

Mesin Partai Siap Tempur

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir, mengungkapkan optimisme tersebut. Menurutnya, partai telah memanaskan mesinnya sejak dini. Hal ini dilakukan melalui konsolidasi masif yang menjangkau seluruh tingkatan, dari kota hingga kelurahan.

“Saat ini, semua kecamatan sudah siap untuk terlibat secara maksimal di dalam kontestasi 2024,” ungkap Abdul Wahab Tahir. Sebagai buktinya, kesiapan solid di tingkat akar rumput ini menjadi modal utama partai untuk bergerak efektif di lapangan.

Strategi Jemput Bola di Lapangan

Untuk mencapai target 10 kursi, Golkar Makassar tidak hanya akan menunggu momentum. Sebaliknya, mereka telah menyusun langkah taktis melalui ‘Gerakan On The Spot’. Melalui gerakan ini, tim pemenangan berencana untuk turun langsung dan berkeliling ke semua kecamatan di Makassar.

Secara spesifik, tujuannya adalah melakukan komunikasi tatap muka dengan basis massa. Selain itu, gerakan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi warga secara langsung dan menyusun strategi pemenangan yang paling relevan dengan kondisi di setiap wilayah pemilihan.

Komposisi Caleg Inklusif dan Modern

Selanjutnya, salah satu strategi andalan Golkar Makassar adalah formula komposisi bakal calon legislatif (caleg) yang akan mereka usung. Partai merancang formula ini secara cermat. Tujuannya untuk menjangkau berbagai segmen pemilih, dari generasi tua hingga pemilih pemula yang kritis.

Berikut adalah rincian komposisi caleg yang partai targetkan:

  • 30% Kader Berkelanjutan: Partai akan mengisinya dengan kader senior dan petahana (incumbent) yang terbukti memiliki basis massa loyal.
  • 30% Milenial: Partai memberikan ruang besar bagi anak muda untuk membawa ide-ide segar sekaligus menggaet suara pemilih baru.
  • 30% Perempuan: Partai memastikan keterwakilan perempuan dan menjangkau segmen pemilih perempuan yang jumlahnya sangat signifikan.
  • 10% Diskresi: Ini merupakan kebijakan khusus partai untuk mengakomodasi tokoh-tokoh potensial di luar tiga kategori utama.

“Sebab, kami menargetkan anggota yang terlibat itu 30 persen kesinambungan, 30 persen milenial, 30 persen perempuan dan 10 persen diskresi,” pungkas Wahab.

Dengan demikian, langkah ini menjadi bukti keseriusan partai untuk tampil dengan wajah yang lebih modern dan representatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *